Oleh: Minardi, Ketua LTN NU Klaten
NU Klaten - Saat ini terkesan terjadi kendala dalam hal berdakwah. Memberi kritik tanpa menyakiti dan memberi saran tanpa menggurui menjadi sangat sulit sekali.
Namun sebenarnya kita sebagai meneladi cara-cara dakwah Para Walisongo. Dengan tanpa harus menanggalkan kemurnian ajaran Islam, Para Ulama kala itu mampu mensyiarkan Islam di Nusantara dengan damai tanpa ada keributan. Ibarat sebuah gula, maka tidak meninggalkan manisnya.
Ibarat cara ngajak pake gula, gak usah dipaksa trs ngomong "ini gula" tapi cukup membuatkan wedang terus diberi gula.
Setelah itu ditanyai:
"Enak gak Kang?" si pembuat wedang
"Enak ini, manis banget. Ini tadi kamu kasih apa to?"
"Iku tadi ku kasih gula"
He..he... Ilmu dan Adab
Tag :
Opini
0 Komentar untuk "Kisah Si Gula dan Si Manis"