Dinginnya angin, ditabuhi rintikan gerimis, basahnya halaman
masjid tidak mengurangi antusias jama’ah. Ada yang ke dalam masjid, ada yang
duduk di sepur mini, ada yang di emperan warga. Kesemua itu dilakukan untuk
mengikuti pengajian yang disampaikan oleh Kyai Kondang dari Purwodadi yaitu KH
Mahyan Ahmad.
Pengajian Akbar Nuzulul Qur'an merupakan agenda rutinan setiap Bulan Ramadhan bagi Masjid
Al Qohhar Ngruweng, Wiro, Bayat, Klaten mengadakan pengajian memperingati
Nuzulul Qur’an. Acara dilaksanakan malam ini, malam Selasa 27 Juni 2016 mulai
ba’da Sholat Tarawih sampai tengah malam 00.00 WIB.
Dalam ceramahnya Kyai Mahyan Ahmad berharap agar setelah
mengaji ini mampu merubah kelakuan kita. Dari yang tidak baik menjadi baik,
dari yang baik menjadi lebih baik lagi. Karena setiap manusia harus ingat mati
agar hidupnya lebih berhati-hati. Gambaran saja, orang sakit kepala maka
membeli obar sakit kepala, orang sakit gigi maka membeli obat sakit gigi dan
seterusnya. Hal ini menunjukkan bahwa kita sebernarnya takut akan kematian. Namun
bagaimanapun semua pasti akan mati, hendak lari ke manapun mati akan
kesampaian. Kita percaya juga akan mati, kita tidak percaya juga akan mati. Maka kita harus mempersiapkannya.
Di Masjid peninggal KH Abdul Qohhar yang merupakan keturunan
Sunan Pandanaran Bayat sekaligus Guru dari ISKS Pakubuwana X dari Surakarta
ini, KH Mahyan Ahmad ngendika bahwa ada tiga perkara yang luar biasa. Kenapa disebut
luar biasa? Karena bisa membuat kita bahagia dunia sampai akhirat. Ketiga hal
tersebut adalah: 1). Menyebarkan salam. Kita sebagai umat Rasulullah SAW harus
mampu menjaga perdamaian. Karena akhlak beliau SAW tidak pernah berbuat buruk termasuk
membalas musuh-musuhnya; 2). Hendaknya kita jangan pelit. Kita harus gemar
bersedekah karena sedekah ini banyak sekali manfaatnya; 3). Menjaga lisan. Kita
wajib menjaga lisan dari hal-hal yang tidak baik. Bahkan seharusnya lisan ini
gemar membaca Al Qur’an. Rumah yang mewah besarpun akan terkesan sebagai
kuburan jika tidak pernah dibacakan Al Qur’an.
Selain itu Kyai Mahyan juga dhawuh kepada para istri agar
selalu berbakti kepada para suaminya.
Sebagai teman ngaji, panitia menyediakan arem-arem dan air
mineral gelas kepada para jama’ah. Arem-arem ini diperoleh dari sumbangan
seluruh warga masyarakat Ngruweng. Urunan/setor/sumbangan arem-arem ini telah
berjalan sejak belasan tahun yang lalu.
Dimeriahkan oleh Hadroh Rebana Modern Al Qohhar Ngruweng yang kaya prestasi di tingkat propinsi.
Acara pada malam hari ini juga mendapat support dari Banser Kecamatan Bayat dan Gunung Kidul Utara. (Jaka/Min)
0 Komentar untuk "KH Mahyan Ahmad: Tiga Perkara yang Luar Biasa"